Selamat datang di blog sederhana saya... Semoga bermanfaat ...

Breaking

Thursday, 21 January 2021

 


LAPORAN PELAKSANAAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN


DI CCAN DAN WAN 

PT TELEKOMIKASI INDONESIA

(Tasikmalaya)


Jl. Otto Iskandardinata No. 6, Empangsari, Kec. Tawang, Tasikmalaya.


Arsitektur FTTH





Oleh :

Mohamad Ridho Alamsyah




SMK NEGERI 1 KAWALI

JL Talagasari, No. 35, Kawalimukti, Kawali, Kabupaten Ciamis, Jawa

Barat 46253 (0265) 791727

TKJ 2019




KATA PENGANTAR


Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT karena dengan Rahmat dan Karunia-Nya, saya dapat menyelesaikan Laporan Kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL) yang telah dilaksanakan mulai tanggal 22 April sampai dengan 23 Agustus 2019 di PT. Telekomunikasi Indonesia (Tasikmalaya).

Dengan diadakannya Praktek Kerja Lapangan (PKL), siswa diharapkan mampu mencapai tujuan yang di inginkan. Diantaranya siswa mampu mengenal dunia kerja dan mampu menerapkan materi yang dipelajari di sekolah dan dapat diterapkan di dunia kerja, mampu menerapkan materi dan praktek yang sesungguhnya serta dapat menambah wawasan ilmu pengetahuan dalam dunia kerja/industri.

Dapat terlakasananya kegiatan praktek kerja lapangan ini tidak lepas dari dukungan dan partisipasi dari berbagai pihak, sehingga saya dapat melaksanakan Praktek Kerja Lapangan dengan baik dan benar, oleh karena itu tidak lupa kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya, kepada Yth :


  1. Orang tua serta segenap keluarga yang telah memberikan motivasi baik secara moril ataupun materil kepada saya dan kepada semua pihak yang telah membantu.

  2. Bapak Drs. H. Hadi Sumantoro, M.Pd, selaku Kepala SMK Negeri 1 Kawali.

  3. Bapak Drs. Rusliana, selaku Wakasek Hubungan Industri.

  4. Bapak Dadang Mulyana, M.Kom selaku Wakasek bidang kurikulum

  5. Bapak Dian Sediana, S.Kom, selaku Ketua program jurusan TKJ.

  6. Bapak Gian Darmawan, S.Kom. Selaku guru monitoring 

  7. Bapak Agus Gunawan, selaku Manager CCAN dan WAN TELKOM INDONESIA Tasikmalaya.

  8. Seluruh karyawan dan teknisi CCAN dan WAN TELKOM INDONESIA Tasikmalaya.


Semoga dengan diadakannya Praktek Kerja Lapangan ini dapat bermanfaat khususnya bagi saya selaku siswa dan umumnya bagi kita semua.

Selanjutnya saya sebagai penyusun, merasa bahwa laporan kegiatan Praktek Kerja Lapangan ini jauh dari kesempurnaan. Oleh sebab itu saya mohon maaf apabila dalam penyusunan laporan ini terdapat banyak kesalahan, baik dalam segi penulisan, pembahasan, dan penyusunannya kurang rapih. Maka dari itu besar harapan saya semoga laporan Praktek Kerja Lapangan ini dapat bermanfaat bagi saya dan umumnya bagi para pembaca.



Tasikmalaya, Agustus 2019




Penyusun


DAFTAR ISI


KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI iii

BAB I  PENDAHULUAN 1

  1. Latar Belakang PKL 1

  2. Pengertian PKL 2

  3. Tujuan PKL 3

BAB II   CCAN dan WAN TELKOM  INDONESIA Tasikmalaya 4

  1. Profil PT. Telekomunikasi Indonesia 4

  2. Unit CCAN dan WAN 7

BAB III ARSITEKTUR FTTH 9

  1. Pengertian FTTH 9

  2. Arsitektur FTTH 9

  3. Aksesoris Lain-nya. 15

BAB  IV PENUTUP 17

  1. Kesimpulan 17

  2. Saran 17

DAFTAR PUSTAKA 19


BAB 1

PENDAHULUAN


  1. Latar Belakang PKL

Dalam era globalisasi, khususnya dalam tatanan perekonomian dunia, telah mendorong lahirnya organisasi-organisasi pasar bersama (pasar bebas) artinya setiap negara akan menjadi ajang persaingan bangsa-bangsa lain. Untuk dapat bersaing diperlukan Sumber Daya Manusia (SDM) yang memiliki keahlian profesional. Keahlian profesional yang harus diakui pada dasarnya mengandung unsur ilmu pengetahun, teknik dan kiat (arts). Unsur kiat yang menjadi faktor utama penentu kadar keprofesinalan seseorang hanya dapat dikuasai melalui cara mengerjakan langsung pekerjaan pada bidang profesi itu sendiri, karena itulah tumbuh suatu ukuran keahlian profesional berdasarkan jumlah pengalaman kerja.

Mengikuti garis kebijaksanaan serta memperhatikan kondisi yang ada sekarang dan prinsip-prinsip penguasaan keahlian profesi, nampaknya harus sudah dipikirkan suatu penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan kejuruan yang dapat memadukan secara dinamis dan serasi program pendidikan di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan program pengembangan keahlian lapangan kerja. Pendekatan dimaksud harus menggambarkan adanya “Sistem Ganda” yang merupakan perpaduan saling mengisi dan melengkapi antara program pendidikan di lembaga pendidikan dan program pelatihan untuk peningkatan keahlian profesi di lapangan kerja.


  1. Undang-Undang Republik Indonesia No. 2 Tahun 1989 tentang Sistem pendidikan Nasional Bab. II Pasal 3 ayat 2 “Pendidikan Menengah Kejuruan Mengutamakan Penyiapan Calon Peserta Untuk Memasuki Lapangan Kerja Serta Pengembangan Sikap Profesional”.

  2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 29 Tahun 1990 tentang Pendidikan Menengah Bab. XI Pasal 29 ayat 1 “Penyelenggaraan Sekolah Menengah dapat bekerjasama dengan masyarakat terutama dunia dunia usaha dan para dermawan untuk memperoleh sumber daya dalam rangka menunjang penyelenggaraan dan pengembangan pendidikan”.

  3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 29 tahun 1992 Tentang Peran Serta Masyarakat dalam Pendidikan Nasional Bab. III pasal 4 ayat 8 “Peran serta masyarakat dapat berbentuk pemberian kesempatan untuk magang atau latihan kerja”.

  4. Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 0490/U/1992 pasal 33 “Kerja sama SMK dengan dunia usaha terutama bertujuan untuk meningkatkan kesesuaian program SMK dengan kebutuhan dunia kerja yang diusahakan dengan asas saling menguntungkan”.

  5. Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 323/U/1997 tentang penyelenggaraan Pendidikan Sistim Ganda pada Sekolah Menengah Kejuruan bab. VI pasal 12 “Setiap calon peserta SMK yang telah mengikuti program kejuruan yang bersifat adaptif dan produktif yang berupa teori kejuruan dan praktik dasar berhak mengikuti praktek kerja di industri pasangan.


  1. Pengertian PKL

Praktek Kerja dan Industri adalah suatu bentuk penyelenggaraan pendidikan keahlian kejuruan, yang memadukan kegiatan belajar di sekolah dan kegiatan bekerja langsung di industri/dunia usaha, untuk mencapai standar kompetensi pada profesi kejuruan tertentu.


Dari pengertian di atas perlu ditegaskan :


  1. PKL jangan  diartikan hanya ada pada saat ada pelatihan siswa di instansi pasangan, tetapi mencakup semua kegiatan pendidikan dan pelatihan baik di sekolah maupun di dunia kerja, mulai dari PSB sampai dengan pelulusan siswa di tingkat terakhir SMK.

  2. Praktek Kerja Lapangan adalah jenis kegiatan pelatihan dan merupakan rangkaian pelaksanaan program yang direncanakan oleh SMK bersama-sama dengan instansi pasangan dan dilaksanakan di dunia kerja.

 

  1. TUJUAN PKL

  1. Menghasilkan tenaga kerja yang memiliki keahlian berkualitas ; Yaitu tenaga kerja yang memiliki tingkat pengetahuan, keterampilan, dan etos kerja yang sesuai dengan tuntutan lapangan kerja,

  2. Memperoleh Link and match antara sekolah dengan dunia kerja.

  3. Meningkatkan efektivitas dan efisiensi proses pendidikan dan pelatihan tenaga kerja yang berkualitas. 

  4. Memberi pengakuan dan penghargaan terhadap pengalaman kerja sebagai bagian dari proses pendidikan.


BAB II

CCAN dan WAN  TELKOM INDONESIA Tasikmalaya

  1. Profil PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk

PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk, biasa disebut Telkom Indonesia atau Telkom saja adalah perusahaan informasi dan komunikasi serta penyedia jasa dan jaringan telekomunikasi secara lengkap di Indonesia. Telkom mengklaim sebagai perusahaan telekomunikasi terbesar di Indonesia, dengan jumlah pelanggan telepon tetap sebanyak 15 juta dan pelanggan telepon seluler sebanyak 104 juta.

Telkom merupakan salah satu BUMN yang 52,09% sahamnya saat ini dimiliki oleh Pemerintah Indonesia, dan 47,91% dimiliki oleh publik. Telkom juga menjadi pemegang saham mayoritas di 13 anak perusahaan, seperti PT Telekomunikasi Seluler (Telkomsel)Telkom AksesTelkom Metra.

Direktur Utama Telkom saat ini adalah Ririek Adriansyah yang diangkat berdasarkan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Telkom Tahun Buku 2018 pada 24 Mei 2019.

Telkom menyediakan jasa telepon tetap kabel (fixed wireline), jasa telepon tetap nirkabel (fixed wireless), jasa telepon bergerak (mobile service), data/internet serta jasa multimedialainnya.

Visi dan Misi Telkom

  1. Visi PT. Telekomikasi Indonesia, Tbk 

“ To Become a Dominant InfoCom Player in The Region”
Dalam visi tersebut menunjukkan suatu tekad bahwa Telkom bukan hanya sekedar penyelenggara telepon tetap yang tersambung di rumah- rumah serta kantoran, tetapi TELKOM saat ini sudah menjadi penyelenggara jasa informasi dan komunikasi ( InfoKom)
Telkom berupaya untuk menempatkan diri sebagai perusahaan InfoCom terkemuka di kawasan Asia Tenggara, Asia dan akan berlanjut ke kawasan Asia Pasifik.

  1. Misi Perusahaan adalah:

“ One Stop InfoCom Services with Excellent Quality and Competitive Price and To Be the Role Model as the Best Managed Indonesian Corporation”
Dengan jaminan bahwa pelanggan akan mendapatkan layanan terbaik, berupa kemudahan, produk dan jaringan berkualitas, dengan harga kompetitif.

TELKOM akan mengelola bisnis melalui praktek- praktek terbaik dengan mengoptimalisasikan sumber daya manusia yang unggul, penggunaan teknologi yang kompetitif, serta membangun kemitraan yang saling menguntungkan dan saling mendukung secara sinergis.

Berikut adalah beberapa layanan telekomunikasi Telkom:

  1. Telepon, data, dan Internet

  • IndiHome Fiber merupakan layanan Triple Play dari Telkom dengan teknologi 100% fiber yang terdiri dari Internet Fiber atau High Speed Internet (Internet Cepat), Interactive TV (UseeTV) dan Phone (Telepon Rumah)

  • Telepon tetap (PSTN): layanan telepon tetap yang pernah menjadi monopoli Telkom di Indonesia

  • TelkomNet Instan: layanan akses internet dial up

  • TelkomNet Astinet: layanan akses internet berlangganan dengan fokus perusahaan

  • Speedy: layanan akses internet dengan kecepatan tinggi (broad band) menggunakan teknologi ADSL

  • e-Business (i-deal, i-manage, i-Settle, i-Xchange, TELKOMWeb Kiostron, TELKOMWeb Plazatron)

  • Solusi Enterprise – INFONET

  • TELKOMLink DINAccess

  • TELKOMLink VPN IP: layanan komunikasi data any to any connection berbasis IP MPLS.

  • TELKOMNet Whole Sale (VPN Dial): Layanan akses dial up ke intranet suatu perusahaan yang dilakukan secara remote dan mobile melalui jaringan data berbasis TCP IP (MPLS/tunneling) pada TELKOMNet.

  • TELKOM ISDN: jaringan digital yang menyediakan layanan telekomunikasi multimedia, merupakan pengembangan dari sistem telepon yang telah terintegrasi.

  • e-Health : layanan solusi untuk entitas kesehatan yang meliputi sistem informasi dan aplikasi (ePuskesmas, ePharmacy, HIE (Health Information Exchange

 

  1. Satelit

 

  1. Televisi berlangganan berbasis protokol internet.

 

  1. Unit CCAN dan WAN

CCAN (Corporate Costumer Access Network) adalah sub dinas yang ada di PT. Telkom yang berada dibawah dinas perlayanan jaringan (Dinyanjar). Sub Dinas ini mempunyai tugas khusus melayni pelanggan corporate atau perusahan, pemerintahan dan entertainment mulai dari permintaan pasang baru hingga pelaayan purna jual.

Layanan purna jual Indihome Fiber merupakan bagian terpenting dari pelayanan Telkom, sehingga Telkom membentuk unit khusus yang diberi nama Corporate Customer Access Network (CCAN) di setiap Kantor Wilayah Pelayanan Telekomunikasi yang bertugas untuk memberikan layanan purna jual yang fokus pada akses broadband, dimaksudkan agar kualitas layanan tetap terjaga sesuai standar layanan. Dalam rangka memastikan pemenuhan standar layanan purna jual tersebut, Telkom menerapkan kompensasi melalui pemberlakuan garansi purna jual (service level guarantee/SLG). Telkom juga menyediakan pusat pelayanan konsumen yang dapat langsung didatangi di setiap kantor wilayah maupun kantor cabang, selain itu juga tersedia pusat pengaduan secara online di website kami (www.telkom.co.id) serta layanan contact center dengan nomor “147” bagi ritel dan “500250” bagi pelanggan bisnis. 

Unit CCAN Telkom perannya sangat diharapkan dapat mengeliminasi sejumlah komplain pelanggan, terutama pelanggan speedy. Sejak awal pembentukan unit CCAN pada tahun 2014, Telkom telah bekerja sama dengan Telkom Akses dalam hal jasa assurance yaitu penanganan gangguan secara sistematis terhadap fasilitas telekomunikasi pelanggan yang terganggu sehingga dapat difungsikan kembali sesuai standar yang ditentukan, serta jasa maintenance yaitu pekerjaan pemeliharaan jaringan akses pelanggan secara berkala dan atau rutin terhadap komponen komponen infrastruktur yang terinstalasi agar sesuai dengan spesifikasi teknis. Ruang lingkup pekerjaan meliputi assurance dan maintenance tersebut meliputi: 

  1. Gangguan pelanggan CCAN, Node-B, Link Telkomsel, FO MSAN, FO RDSLAM, Indihome, dan

  2. Profisioning untuk pelanggan CCAN

VISI dan MISI CCAN dan WAN :

  1. Warranty 

Memastikan layanan sesuai dengan service level guarantee yang disepakati dengan peelanggan.

  1. Availability 

Memastikan ketersediaan layanan sesuai target availability yang di tetapkan (Contoh Layanan ASTINET Avaibility 92,9%)

  1. Reliability

Memastikan kehandalan layanan dideliver kepada pelanggan. (Redudance system / dual homing secara logic maupun fisik)




BAB III

Arsitektur FTTH


  1. Pengertian FTTH

Fiber to the Home (disingkat FTTH) merupakan suatu format penghantaran isyarat optik dari pusat penyedia (provider) ke kawasan pengguna dengan menggunakan serat optik sebagai medium penghantaran. Perkembangan teknologi ini tidak terlepas dari kemajuan perkembangan teknologi serat optik yang dapat mengantikan penggunaan kabel konvensional. Dan juga didorong oleh keinginan untuk mendapatkan layanan yang dikenal dengan istilah Triple Play Services yaitu layanan akan akses internet yang cepat, suara (jaringan telepon, PSTN) dan video (TV Kabel) dalam satu infrastruktur pada unit pelanggan.


Penghantaran dengan menggunakan teknologi FTTH ini dapat menghemat biaya dan mampu mengurangkan biaya operasi dan memberikan pelayanan yang lebih baik kepada pelanggan. Ciri-ciri inheren serat optik membenarkan penghantaran isyarat telekomunikasi dengan lebar jalur yang lebih besar dibandingkan dengan penggunaan kabelkonvensional


  1. Arsitektur FTTH

Arsitektur jaringan komunikasi fiber optik yang digunakan dalam FTTH adalah Passive Optical Network (PON). PON merupakan jaringan point-to-multipoint yang tidak memiliki komponen aktif selain di sisi Central Office (CO) dan sisi pelanggan / user. Dengan kata lain, sinyal optik dikirimkan hanya melalui komponen pasif yaitu fiber optik, splices, dan splitter/combiner. PON merupakan teknologi terbaru setelah Point-to-point fiber connection, dimana tiap client memiliki jalur fiber optik pribadi untuk menuju CO, dan Active Optical Network (AON), yaitu jaringan yang membutuhkan komponen aktif berupa switch elektronik sebagai penyalur informasi. 

Sejak ditemukan oleh British Telecom pada 1980-an, PON terus dikembangkan karena memiliki fleksibilitas tinggi. Terbukti dari munculnya berbagai skema jaringan baru yang berakar dari PON, yaitu GE-PON, Broadband PON (BPON), GPON, XGPON, dan Ethernet PON (EPON). Pengembangan PON juga dilakukan pada cara sharing data yang dilakukan, yaitu TDM-PON, WDM-PON, dan Hybrid-PON. Topologi dari PON juga dapat divariasikan seperti jaringan pada umunya menggunakan topologi tree, bus, atau ring

Seperti halnya sistem komunikasi optik yang dibahas sebelumnya, PON memiliki komponen utama yang disebut dengan Optical Line Terminal (OLT), Optical Network Unit (ONU) / Optical Network Termination (ONT), dan Optical Distribution Network (ODN). Konfigurasi umum FTTH berbasis PON ditunjukkan oleh gambar berikut :




Secara umum jaringan FTTH dapat dibagi menjadi 4 segmen catuan kabel selain perangkat aktif seperti OLT dan ONU/ONT, yaitu sebagi berikut :


  1. Segmen A : Catuan kabel Feeder

  2. Segmen B : Catuan kabel Distribusi

  3. Segmen C : Catuan kabel Drop

  4. Segmen D : Catuan kabel indoor (Rumah/Gedung)


Secara umum arsitektur  jaringan FTTH mulai dari pusat layanan sampai dengan pelanggan adalah sebagai berikut :


  1. METRO Ethernet (ME / Metro-E).

Jaringan Metro Ethernet, secara harfiah berarti jaringan komunikasi data yang berskala metro (skala untuk menjangkau satu kota besar seperti Jakarta) dengan menggunakan teknologi Ethernet sebagai protokol transportasi datanya. Begitu pula arti sebenarnya, teknologi Metro Ethernet merupakan salah satu perkembangan dari teknologi Ethernet yang dapat menempuh jarak yang luas berskala perkotaan dengan dilengkapi berbagai fitur yang seperti terdapat pada jaringan Ethernet umumnya. Sehingga jaringan yang berskala metro dapat dibentuk dengan menggunakan teknologi Ethernet biasa.


  1. Optical Line Terminal (OLT).

Optical Line Terminal (OLT) atau biasa disebut juga dengan Optical Line Termination adalah perangkat yang berfungsi sebagai titik akhir (end-point) dari layanan jaringan optik pasif. Perangkat ini mempunyai dua fungsi utama, antara lain :

  1. Melakukan konversi antara sinyal listrik yang digunakan oleh penyedia layanan dan sinyal optik yang digunakan oleh jaringan optik pasif.

  2. Mengkoordinasikan multiplexing pada perangkat lain di ujung jaringan, atau biasa disebut dengan Optical Network Terminal (ONT) atau Optical Network Unit (ONU).

  3. Titik Hubung dengan provider layanan Telepon, Internet/Data dan TV/ IP TV

  4. Pusat penyambungan dan distribusi layanan yang dikirim ke pelanggan.

  5. Pengaturan dan monitoring jaringan pelanggan.

 

OLT menyediakan interface antara sistem Passive Optical Network (PON) dengan penyedia layanan (service provider) data, video, maupun voice/telepon. 

 

  1. Passive Splitter

Passive splitter (PS) adalah suatu perankat pasif yang berfungsi untuk membagi informasi sinyal optic. Kapasitas distribusi dari passive splitter bermacam macam yaitu 1:2, 1:4, 1:8, 1:16, 1:16, 1:16, dan 1:64. Juga ada yang inputannya 2 seperti 2:16, dan 2:32.

Direkomendasikan diigunakan di Telkom sampai 1:32 secara total, Aplikasinya :

  1. One Stage 🡪 1:32

  2. Two Stage 🡪 1:4 dan 1:8.

Persyaratan Passive Splitter 

Network Elemen

Batasan

Ukuran

PS 1:2

MAX

3,70 dB

PS 1:4

MAX

7,25 dB

PS 1:8

MAX

10,38 dB

PS 1:16

MAX

14,10 dB

PS 1:32

MAX

17,45 dB

 

  1. Optical Distribution Frame.

Titik  terminasi  kabel  fiber  optik,  sebagai  tempat peralihan dari kabel fiber optik outdoor dengan kabel fiber optik  indoor  dan  sebaliknya. Optical Distribution Frame, atau Rak dan frame berfungsi ;

  1. Tempat Spliter untuk mendistribusikan Fiber Optik ke ODC untuk melayani beberapa area

  2. Tempat melakukan pengukuran dan monitoring Jaringan Fiber Optik.

  3. Tempat terminasi fisik jaringan luar Fiber Optik.


  1. Kabel Feeder.

Kabel Feeder adalah Kabel pengumpan dari Access Node ke titik konsentrasi serat primer (FCP) dan dapat menempuh jarak hingga beberapa kilometer sebelum pemutusan. Kabel Fiber Optik penghantar Layanan, yang mempunyai fungsi :

  1. Kabel Fiber Optik Penghubung Utama dari ODF ke ODC. 

 

Ada tiga jenis kabel Fiber Optik yang digunakan, yaitu

  1. Kabel Duct yang menggunakan pelindung pipa PVC dengan lapisan cor beton 

  2. Kabel Tanah Tanam Langsung ( Burried Cables) dengan pelindung pipa HDPE.

  3. Kabel Udara atau aireal cable yang ditambatkan pada tiang besi atau beton.

 

  1. Optical Distribution Cabinet (ODC).

Perangkat outdoor dalam jaringan akses fiber optik (jarlokaf) yang pertama adalah Optical Distribution Cabinet(ODC). ODC adalah suatu ruang yang berbentuk kotak atau kubah (dome) yang terbuat dari material khusus yang berfungsi sebagai tempat instalasi sambungan jaringan optik single-mode, yang dapat berisi connector, splicing, maupun splitter dan dilengkapi ruang manajemen fiber dengan kapasitas tertentu pada jaringan akses optik pasif (PON), untuk hubungan telekomunikasi. ODC berfungsi sebagai tempat terminasi antara kabel feeder dengan kabel distribusi. Bias dipahami bahwa didalam ODC terdapat splitter dari sentral atau OLT yang dibagi ke ODP. Pada umumnya perangkat ODC dipasang di Outdoor walaupun bisa saja dipasang diindoor. Terdapat dua jenis ODC yaitu ODC tanam dan ODC tiang.


  1. Kabel Distribusi.

 Kabel distribusi sama halnya seperti kabel feeder yang mempunyai fungsi untuk meneruskan informasi sinyal optic mulai dari Optical Distribution Cabinet (ODC) sampai dengan Optical Distribution Point (ODP). Kabel distribusi menggunakan kabel tipe Single Core Single Tube atau SCST. 

 

  1. Optical Distribution Point.

Optical Distribution Point adalah tempat terminasi kabel yang memiliki sifat-sifat tahan korosi, tahan cuaca,kuat dan kokoh dengan konstruksi untuk dipasang diluar. ODP berfungsi sebagai tempat instalasi sambungan jaringan optik single-mode terutama untuk menghubungkan kabel fiberoptik distribusi dan kabel drop.Perangkat ODP dapat berisi opticalpigtail, connectoradaptor, splitter room dan dilengkapi ruang manajemen fiber dengan kapasitas tertentu.

Ada 3 jenis ODP :

  1. ODP Pole.

ODP Pole dipasang di dinding atau dipasang diatas tiang.

  1. ODP Closure.

ODP Closure, ODP yang ditempatkan pada kabel diantara  dua tiang. ODP Closure hanya boleh dipasang pada kabel SCPT dan kabel point baik pada pertengahan antar tiang maupun dekat tiang.

  1. ODP Pedestial.

ODP Pedestal adalah ODP yang ditempatkan pada permukaan tanah.


  1. Drop Optic / Drop Cables

Drop cable ini berpungsi meneruskan sinyal optic dari ODP ke rumah-rumah pelanggan, tipe kabel drop yang digunakan adalah tipe G.657 hal ini dimaksudkan untuk menanggulangi lokasi dimana instalasinya banyak belokan-belokan, sehingga harus menggunakan type core optic yang tidak sensitif terhadap tekukan (insensitive bending).


  1. Optical Termination Premisses (OTP).

Optical Termination Premises., yaitu perangkat pasive yang ditempatkan pada instalasi rumah pelanggan. Fungsi dari OTP, adalah sebagai berikut ;

  1. Titik terminasi atau titik tambat akhir dropp optik di sisi pelanggan.

  2. Tempat koneksi kabel dropp optik dengan kabel indooor optic (patchcord).


  1. Indoor Fiber Optic Cables.

Kabel indoor juga mempunyai fungsi sama dengan kabel-kabel fiber opticlainnya yang dibahas di atas yaitu meneruskan arus informasi yang berupa gelombang cahaya, kabel ini juga menggunakan tipe G 657 A/B, seperti pada kabel drop dikkarenakan banyak sekali melewati tikungan ataupun lekukan didalam ruang/gedung. Banyak core yang digunakan biasanya 1 atau 2 core.


  1. Optical Indoor Outlet (Roset)

Roset merupakan perangkat pasif yang diletakan didalam rumah pelanggan yang menjadi titik terminasi akhir dari kabel indoor fiber optic yang langsung terhubung ke kabel optic arah CPE (Customer Premises Equipment) dalam Bentuk ONT/ONU.


  1. Optical Network Unit (ONU) dan Optical Network Terminal (ONT)

Optical network unit (ONU) dan Optical network terminal adalah suatu perangkat aktif (Opto-Elektrik) yang dipasang disisi pelanggan, dimana ONU/ONT tersebut mempunyai fungsi sebagai berikut

  1. Merubah Sinyal optic ke dalam sinyal elektrik.

  2. Sebagai alat demultiplex


Keluaran dari ONU/ONT adalah layanan :

  1. Telephoni (voice)

  2. Data dan Internet

  3. CATV/IPTV








  1. AKSESORIS LAINYA dalam Arsitektur FTTH

  1. Pigtail

Seutas Serat optic yang pendek untuk menghubungkanperangkat dengan kabel optic, dilengkapi satu konektor pada salah satu ujung-nya.

  1. Patch-Cord

Utas penyambung / kabel interkoneksi, biasanya dengan konektor yang sudah terpasang di kedua ujungnya, digunakan untuk menghubungkan dua perangkat.

  1. Konektor

Konektor SC/UPC atau SC/APC yang dipasang di ujung core optic, baik pada kabel feeder, distribusi, drop, maupun indoor. Spesifikasi teknis merefer pada STEL L-043-2002 Versi 1.

Dalam kategori ini dikenal ada 4 jenis yaitu PC (Pysical Contact), UPC (Ultra Pysical Contact), APC (Angled Pysical Contact). Namun dari jenis PC ini ada turunan-nya yaitu SPC (Super Pysical Contact).

Yang sering digunakan dalam FTTH adalah yang UPC dan APC

  1. Adapter

Adapter adalah tempat untuk koneksi fiber optik yang terpasang pada konektor.

  1. Klam C & S

Klam C untuk menambatkan kabel drop ditiang dan klam S untuk menambatkan kabel drop di dinding

  1. Tiang Besi & Beton

Tiang digunkan untuk menyangga kabel udar feeder, distribusi, drop serta penempatan ODP, yang dignkan tiang besi/beton adalah tiang dengan ketinggian7 dan 9 meter. 7 meter untuk menambatkan kabel udara yang lurus dengan jalan sedangkan tiang 9 meter digunakan untuk menambatkan kabel yang menyebrangi jalan.




BAB IV

PENUTUP


  1. Kesimpulan

Setelah saya melakukan PKL (Praktek Kerja Lapangan di PT. Telkom Indonesia (CCAN dan WAN). Saya mendapatkan banyak manfaat, baik itu pengalaman, pengetahuan, dan semua yang terkait dalam dunia kerja. Sehingga saya dapat menambah wawasan yang saya dapatkan selama ini, karena hanya dengan praktek saya bisa mengetahui seberapa jauh kemampuan yang sudah saya dapat di sekolah. Sehingga suatu saat nanti jika saya memasuki dunia kerja tidak akan ragu melakukannya, karena sebelumnya sudah mempunyai pengalaman yang baik.


  1. Saran

Pada akhir dari bagian karya tulis ini, saya akan menyampaikan saran-saran, baik untuk pihak sekolah maupun bagi pihak industri tentang pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan (PKL).


  • Untuk Perusahaan

  1. Diharapkan agar kerjasama antara sekolah dengan perusahaan lebih ditingkatkan dengan banyak memberi peluang kepada siswa/i SMK untuk Praktik Kerja Lapangan (PKL).

  2. Untuk para karyawan lebih ditingkatkan lagi motivasi dan kedisiplinannya dalam bekerja.

  3. Hubungan karyawan dengan siswa/i PKL diharapkan selalu terjaga keharmonisannya agar dapat tercipta suasana kerjasama yang baik.







  • Untuk Sekolah

  1. Pemantauan terhadap siswa/i yang sedang PKL maupun yang baru akan melaksanakan Prakerin agar lebih ditingkatkan lagi untuk menyakinkan pihak perusahaan terhadap program PKL ini.

  2. Dalam pembekalan materi fisik maupun mental agar lebih ditingkatkan terutama untuk pembinaan mental siswa/i.

  3. Dan juga guru-guru selalu memberikan motivasi, bimbingan dan keringanan pada siswa/i yang sedang PKL.



DAFTAR PUSTAKA

http://sukkhendro54.blogspot.com/2016/01/ftth-jaringan-akses-fiber-optik-1.html

https://id.wikipedia.org/wiki/Fiber_to_the_Home

https://www.cintanetworking.com/2019/01/penjelasan-macam-macam-odp-dan-odc-telkom.html

http://www.dtcnetconnect.com/DtC/index.php/72-kabel-feeder 

http://accessbima.blogspot.com/2015/07/fiber-to-home-ftth.html?view=sidebar

http://misbahkhusudur.blogspot.com/2016/02/pemasangan-perangkat-optical.html

https://www.slideshare.net/TelkomAkses/modul-1-konfigurasi-ftth 

https://fit.labs.telkomuniversity.ac.id/ftth-fiber-home/

https://warstek.com/2017/04/20/ftth/

https://openlibrary.telkomuniversity.ac.id/pustaka/files/127653/bab1/pengaruh-komitmen-manajemen-terhadap-service-recovery-performance-corporate-customer-access-network-di-pt-tekom-akses-regional-jawa-barat.pdf

https://prawaraadrienne.blogspot.com/2019/01/tugas-ccan-telkom.html





No comments:

Post a Comment